Serunya Mudik Silaturahmi Bareng Keluarga

Perjalanan mudik asik dan ceria, saya menempuh jarak berpuluh-puluh kilo meter bersama keluarga menggunakan sepedah motor untuk mudik. Perjalanan kami santai yang penting sampai ketujuan dengan selamat wal’afiat demi tercapainya kumpul keluarga besar



mudik 2012 [genksukasuka.com]


momen silaturahmi keluarga


Momen silaturahmi besar-besaran memang jarang sekali bisa dilakoni bagi setiap keluarga, begitu juga dengan keluarga saya. Momen lebaran adalah momen yang special untuk kita saling melepaskan rindu dan berjabat tangan, saling memafkan lahir dan batin. Untuk menciptakan kembalinya kita pada yang fitrah suci seperti bayi yang baru lahir, kata ustad sih begitu.

Tahun ini saya sangat senang bisa pawai bareng, pulang kampung bareng keluarga dari tangerang ke lampung. Rasanya walau jauh capek, pegel dan lain-lain jika bersama-sama rasa jauh itu sekejab lenyap dan diganti nikmat yang tak hingga bersama keluarga.

Adanya kebersamaan, adanya kepedulian adanya senyum dan canda tawa disepanjang jalan menuju kampung halaman. Mengingat kurang lebih empat tahun yang lalu saya pernah juga pulang kekampung hanya bisa pulang sendiri paling hanya sama ibu, atau sama paman, dan yang lainnya. Selalu begitu dan selang-seling terus tak bisa semua lengkap satu keluarga berangkat untuk pulang kampung.

Baru tahun ini mudik terasa seru, mudik tahun ini special membawa anak bayi pulang kampung, tapi untungnya anak dari adik saya yang lebih dulu menikah itu anteng dalam perjalanan, gak rewel dan alhamdulilah semua lancar sampai dengan tujuan.

Sampai di kampung halaman saya langsung menikmati pemandangan yang ada, sedikit-demi sedikit mengenang kejadian masa lalu disekitar pelataran halaman rumah Nenek (alm). Kini rumahnyapun sudah tidak ada lagi, sedih namun itulah realitanya. Yang tersisa kini ada rumah paman jika kesana saya masih merasa menumpang dan kadang gak enak jika harus merepotkan. Untunglah masih ada kakek yang masih sehat walau beliau sendiri tak tau sudah berapa umurnya yang pasti, tapi melihatnya masih sehat senang rasanya.

Di rumah paman saya dan keluarga nginep dua hari tiga malam, setelah itu kami pulang kembali. Walah liburan lebaran masih ada waktu terhitung satu minggu waktu itu, saya minimalisir untuk segera pulang kembali ke Jakarta (tangerang). Disana kami habiskan waktu untuk saling mengisi, canda, tawa di sela-sela waktu saat kami sedang berkumpul.  Sedang kepasar bareng, sambil berjalan kaki sama-sama ingin melihat pasar tradisional di lampung yang saya lihat masih tampak seperti dahulu kala, belum banyak yang berubah.

ngerujak coyy...

ngedegan siang-siang

Saat siang hari kami sedang ngerujak, ide yang muncul karena hari yang terik karena masih musim kemarau kala itu, “kayaknya siang hari ngerujak emang enak” kata mas wit, suaminya kaka saya. Setelah ngerujak kemudian gak berapa lama kami langsung teringat bahwa pagi tadi sudah mengambil buah kelapa, dan kelapa muda itu siap untuk disantap bersama keluarga setelah makan rujak. Disetiap sudut, kejadian lucu juga kami isi memanfaatkan momentum lebaran dengan keluarga dikampung.
gaya cibi 4L4Y 

naik motor odong2.. [genksukasuka.com]

Dan saat-saat yang paling gak mengenakan adalah harus pulang lagi, arus balik itu rasanya gimana gitu, gak pengen balik tapi harus balik karena di kota sudah ada pekerjaan dan itulah resikonya, tapi kami sudah puas walau hanya sebentar untuk melepas rindu dengan keluarga yang ada dikampung itu luar biasa manfaatnya untuk kita.

Dalam perjalanan pulang kami mampir dulu ke menara siger sebuah bangunan yang sudah menjadi ciri khas kota lampung, dan itu adalah pertama kalinya saya kesana bareng keluarga sejak kecil menjadi orang lampungpun, tapi baru pada kesempatan itu juga.

Kami pulang dengan wajah semringah seperti batre handphone atau HP yang baru di carger , selalu ON fire, meninggalkan bekas yang menggebu untuk memikirkan planning tahun depan. Harapannya semakin semangat lagi untuk belajar meningkatkan diri untuk bisa sukses dan bisa mengangkat derajat keluarga dan membanggakan orang tua kelak. Ada hikmah yang mendalam setelah pulang kampung banyak yang harus saya pikirkan kedepan untuk diwujudkan semoga ini adalah awal untuk membangkitkan semangat dalam memperjuangkan hidup, orang kampung yang sedang merantau.
my family [genksukasuka.com]







 Artikel ini diikut sertakan untuk berpartisipasi dalam acara kontes blog yang diadakan oleh bunda sumiyati, sukses kontesnya yah bun, saya gak ngarep menang cuma ngarep baju batiknya ajah :P .



3 komentar:

  1. Serunyaaa...
    Handphone nya tetep ngecharge ga smp sekarang...? Hehehe...

    Semoga dapat ya batiknya...

    BalasHapus
  2. Mas Jay mantep deh pulang kampung pake motor serunya lebaran di lampung bersama keluarga tercinta, terima kasih ya .. sudah tercatat sebagai peserta Kontes Kenangan, BTW acara blogger bicara dapat getaran dari duo meva :)

    BalasHapus
  3. hehe makasih mba niken amien :) , masih donk :D

    haha iya, bunda hehe duo meva bikin bergetar euy :D

    BalasHapus