Sarapan pintar, bergizi dan sehat Harus DI Biasakan Sedari Kecil

Banyak orang yang masih tidak mementingkan makan pagi alias sarapan di pagi hari, sebelum memulai kegiatan atau melaksanakan tugasnya masing masing dari mulai pelajar sampai pekerja kantoran semua membutuhkan sarapan karena hal itu penting untuk kesehatan tubuh.

Kenapa sarapan dibutuhkan tubuh, logikanya mudah saja ketika tubuh kita baru saja terbangun dari tidur dan rasa lelah selama seharian itu seakan sudah terlarutkan dalam gelap(tidur), dan badan kita tanpa sadar telah mengeluarkan banyak energy walau dalam keadaan nyaman itu.

Nah tenaga dalam tubuh saat bangun pagi hanya akan bisa bertahan sampai siang hari saja, itu bila tidak didukung dengan sarapan tentu saja akan menjadikan perut kita merasa tidak nyaman, apalagi ketika beban yang dikeluarkan mulai bertambah, untuk pelajar ini akan mempengaruhi kualitas berpikir dan daya tahan tubuh, bila dibiarkan akan menjadi kebiasaan yang tidak baik.

Pelajar  yang biasa tidak sarapan bisa mengurangi daya tahan pikirnya, hal ini saya katakana karena saya pernah merasakannya sendiri. Bukan sok tau atau membandingkan, pada saat itu memang secara tidak sengaja merasakan langsung perbedaan antara pagi yang sarapan dengan tidak.

Ini seharusnya menjadi catatan untuk para orang tua dimana dalam ranah pelajar peran orang tua sangat di uji untuk bisa memberikan sarapan terbaik untuk anak anaknya dimana tunas bangsa harus mendapatkan gizi yang cukup untuk menjadi anak yang membanggakan. Orang tua sekarang harus cerdas dengan adanya teknologi yang sudah mudah didapat jika memang memiliki keterbatasan pendidikan, namun jika dimanfaatkan dengan baik teknologi bisa menjadi jembatan untuk mengatasi fakir informasi.

Masalah sarapan dan tidak sarapan rupanya bukan saja disitu, orang yang sarapan saja masih belum biasa dikatakan sehat kenapa? Karena kita harus lihat dulu apakah orang yang sarapan pintar dalam memilih makanan dan minuman yang sehat bukan asal instan tapi tidak memiliki nilai gizi yang seimbang yang dibutuhkan tubuh.

Tengok saja anak kost yang memang rawan dengan makan dan minuman yang serba instan apalagi dengan uang saku yang pas pasan ia harus bisa memenej sendiri uang yang telah diberikan orang tuanya, biasanya dalam hal ini anak kost yang masih kuliah masih belum menyadari bahwa sarapan yang sehat bukan asal makan mie instan saja, yang didalamnya banyak terkandung zat zat yang berbahaya yang tidak banyak orang menyadari hal itu akan berakibat buruk bagi kesehatan, apabila di konsumsi secara intens.

Sarapan minim dengan minum teh hangat dan makan biscuit saja juga kurang untuk memenuhi kebutuhan kekurangan kadar glukosa dalam tubuh untuk menopang tubuh menghadapi aktifitas yang banyak di pagi hari.

Untuk itu sarapan yang sehat harus di perhatikan dengan seksama tidak perlu mahal namun memiliki nilai gizi yang baik dibutuhkan oleh tubuh.

Bicara masalah gizi dan perbaikan gizi saya sendiri menjadi inget akan masa lalu saya yang tidak pernah memikirkan masalah gizi, makan dan minum seadanya itu adalah nutrisi gizi yang paling primer. Rasanya tidak bisa dipungkiri masa lalu kelam adalah sebuah pelajaran dimana masa depan adalah tuntutan untuk melangkah lebih baik.

Jika saat ini pertumbuhan gizi anak dimulai dari asupan makanan yang berikan saat sarapan tiba tentu memang sudah sejak dahulu sudah ada penggiatan orang tua untuk masalah satu ini, namun tak semua orang tua mengerti dan “mampu” yah itulah yang menjadi masalah hingga saat ini.

Saya ingin mengomentari sedikit masalah ini, terutama karena masalah gizi buruk tidak hanya karena kesenjangan ras dan kekuasaan, biarpun jaman sudah modern tetap saja masih ada yang tertinggal, biarpun standar pendidikan sudah mulai meninggi tetap saja masih ada yang belum bisa mendapatkan kesejahteraan.
Harga bahan pokok sudah tentu menjadi momok yang menakutkan, setiap tahun orang dengan kekurangan selalu menempuh jalur penolakan yang tidak mudah, dengan teriakan dan berjalan mengadu mendekati kantor yang katanya wakil rakyat, namun ketika rakyatnya mengadu masalah pangan malah kabur entah kemana.

Apakah sikap pemerintah tidak pernah berubah sampai nanti semua rakyat Indonesia harus ikut turun bahkan pernah membanjiri gedung pemerintahan seperti semut mengerubuti makanannya.
Sedikit banyak rakyat Indonesia sudah pintar, maka tak mungkinlah akan lebih parah dari tahun ke tahun sebelumnya. Untuk masalah demo yang menentang ke crazy an sebuah pemerintahan yang kusunya mengurus masalah pangan, gizi dan pertumbuhan penduduk. Harusnya sadar pemerintah itu bukan hanya memberi makan keluarganya saja yang harus diberi gizi baik, sedangkan orang tertinggal dibiarkan dengan kebodohan yang sudah tidak bisa ditolaknya.

Sayapun tak menyangka bisa membahas masalah sarapan yang sehat dengan menu segelas susu, setumpuk roti dengan baluran selai yang manis dan taburan meses ceres warna warni, itu sudah menjadi identik untuk kelas sarapan orang yang mewah atau berkelas atau sarapnnya bule bule, sedangkan untuk kalangan kebawah sarapan seperti itu adalah pengecualian sebuah pilihan bila di kalkulasikan dalam rupiahnya itu sama saja seharga sembako yang bisa dihabiskan untuk satu bulan dalam keluarga dalam sekali sarapan (mungkin).

Perbedaan kelas disini siapa yang bisa disalahkan? Dan masalah ini tidak akan ada habisnya. Saya bersyukur ketika masa kecil saya tidak mampu mendapatkan sarapan yang berkelas dan mendapatkan nutrisi gizi yang bagus menurut kesehatan dan standarnya, tapi saya masih bisa bersyukur ketika sudah dewasa dan sudah bisa mencari uang sendiri mampu untuk membeli dan memberikan sarapan yang baik untuk orang tua.
Tentu saja bila nanti sudah mempunyai keturunan hal baik yang sudah saya terima selama hidup selama ini akan menjadi  pelajaran bagi saya selaku calon orang tua untuk memperhatikan sarapan yang sehat baik dan pintar, baik untuk diri sendiri dan keluarga.

Ketika sudah mendapatkan informasi pentingnya masalah sarapan ini untuk kesehatan untuk orang dewasa, saya tidak merasa menyesal bila masa kecil saya tidak mendapatkan gizi yang baik mungkin inilah salah satu yang harus saya terima dengan kekurangan yang ada dewasa ini.

Yah sarapan sebenernya merupakan salah satu cara untuk menjaga keseimbangan tubuh , ketika perut dipagi hari akan bunyi dengan khas nya itu adalah sebuah pertanda ia ingin di isi dan secara otomatis perut yang kosong memang membutuhkan makanan. Dan manusia yang berpikir adalah manusia yang cerdas, dan manusia yang cerdas adalah manusia yang memperhatikan kesehatan.

Yah saatnya untuk melek dari diri sendiri dulu mulai memperhatikan gizi seimbang, yakni makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan. Maka dari kelengkapan gizi yang diperoleh dari sarapan, sarapan juga merupakan pilar bagi kelangsungan keseimbangan gizi dalam tubuh kita.

Kembali ke anak anak. Pada dasarnya Anak usia sekolah merupakan golongan usia yang masih rawan karena berada dalam  masa pertumbuhan golongan ini sangat cepat dan aktif perkembangannya. Dalam masa pertumbuhan ini anak harus mendapatkan makanan bergizi yang baik dari segi kualitas dan kuantitasnya yang lebih dari kelompok lain. Sarapan pagi secara rutin setiap hari akan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari mereka.
Sarapan pagi menyediakan energi dan nutrisi penting, termasuk zat besi, kalsium, vitamin B dan C, untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang baik. Hal yang berbeda dimana sarapan sehat diyakini memiliki berperan penting mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Konsumsi menu sehat dengan sarapan dapat meningkatkan perasaan kenyang sepanjang pagi. Dibandingkan dengan siswa yang tidak sarapan, mereka yang sarapan yang kaya akan protein, akan mengkonsumsi lebih sedikit kalori saat makan siang. Sarapan tinggi protein dapat membantu mengatur nafsu makan sepanjang hari.

Jika tidak dijaga ritmenya biasanya anak anak akan susah makan, dan akan cenderung meminta jajan di luar, ini akan menjadi kebiasaan yang tidak bisa di cegah dengan mudah bila di biarkan berlarut.

Bagaimanapun juga sarapan pagi untuk anak akan mempengaruhi pola pikirnya sebagai siswa di sekolah. Anak-anak yang sarapan pagi dapat berkonsentrasi lebih baik dan memiliki rentang perhatian yang lebih lama. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak-anak benar-benar dalam stadium belajar dan belajar lebih baik.
Sarapan sehat membantu mereka untuk dapat melakukan aktivitas fisik lebih baik karena kebutuhan energi yang tersedia untuk otot-otot mereka. Ternyata sarapan juga dapat meningkatkan perilaku dan suasana hati, sehingga daya konsentrasi anak akan lebih baik dan tidak mudah lelah.

Hal ini dapat dipahami karena sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukosa darah  merupakan sumber energi bagi otak sehingga dapat meningkatkan gairah, produktivitas dan konsentrasi kerja lebih baik.

Namun sebagian besar anak yang tidak sarapan pagi dengan alasan terlambat bangun pagi. Seringkali juga karena merasa waktu sangat terbatas dimana jarak sekolah cukup jauh, tidak sempat atau terburu-buru. Anak yang tidak sarapan di pagi hari akan lebih sulit berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah.
Oleh karena itu untuk mendukung terciptanya generasi yang sehat dan cerdas, diperlukan nutrisi anak yang cukup di masa pertumbuhan. Gerakan sarapan sehat sejatinya di mulai dari rumah, dalam hal ini adalah orang tua. Yah kembali lagi memang ke orang tua memiliki peran aktif dalam memperhatikan anak, orang tua harus pintar dalam membaca perilaku anak, orang tua harus cerdas memberikan sarapan sehat untuk anak, dan orang tua memiliki hak penuh dirumah untuk memperhatikan perkembangan anak. Bila di Institusi atau sekolah sederhananyadiharapkan juga dapat berperan dengan menyediakan kantin sehat untuk pemenuhan sarapan bergizi secara rutin di pagi hari bagi siswa yang tidak sempat sarapan di rumah karena berbagai alasan.

Semua bisa berawal dari yang kecil, kebiasaan baik sekecil apapun bila sudah terbiasa dan dibiasakan sejak kecil akan menjadi kebiasaan yang bisa dibawa sampai ia besar nanti. Karena akar dari kebiasaan baik adalah dimulai dari hal kecil dan terus continue dengan baik dan factor factor pendukunglah yang harus diperhatikan untuk mewujudkan semua itu.

Bila sudah begitu sarapan sehat akan mudah dilakukan tanpa adanya alas an apapun, karena sarapan sehat dan bergizi sudah menjadi kebiasaan dan sudah menjadi pelopor dari makanan dan minuman yang bergizi setiap hari. Bisa dikatakan sarapan pagi bila dipenuhi dengan baik akan menjadi pondasi setiap makanan yang akan dikonsumsi setiap harinya.


Mari budayakan sarapan sehat.!